Thursday, October 27, 2005

Mendung...

Gerimis rintik-rintik...

Hujan deras mengguyur bumi...

Langit kembali cerah... untuk sesaat

Dan hujan itu kembali mengguyur bumi...


Gua lebih suka hujan, daripada cerahnya matahari menyinari dunia.
Lebih segar, lebih sendu, lebih dingin, lebih romantis, ... dan lebi melo.

Ah..melo ini. Satu kata yang sepertinya susah tuk dilepaskan, susah tuk dijauhi, susah tuk disimpan rapi di sudut dinding hati seorang manusia.

Seperti akhir-akhir ini hujan sepertinya kangen sama bumi. Langit pun terus, terus dan terus menangis. Mungkin sama seperti perasaan yang sedang dihadapi...

Satu teman nun jauh di belahan dunia yang lain sedang berjuang. Berjuang tuk bertahan menghadapi perasaan yang semakin sukar dikompromi. Semakin dikungkung, semakin memberontak.

How to forget someone?
Masi inget dia ya?

I can't get over him.
Then be strong dear. You can't simply forget someone.
The more you want to forget, the more you remember.

...

Susah yah kalo masi care ama seseorang.

Gua rasa dia yang rugi. Ada yang sayang and care ama dia and akhirnya ga ada lagi. This is my consolation.
Yah, people take things for granted. Ude ga ada baru ngerasa kehilangan. So, life goes on! He doesn't deserve you.

Dengan ujian yang makin di depan mata, sekarang rasa-rasanya pada muak, letih...physically and psychologically.

Makin banyak yang breakdown, sakit-sakit Ga Jelas (GJ), insomnia berat, jam biologi yang berubah menjelma menjadi kelelawar malam, jadwal makan yang berantakan, dan semangat yang semakin dikuras....yakk peras terus ya!

Minggu lalu gua yang terkena GJ illness, batuk-batuk and pala seakan dihantam batu dari Surga. Sekarang roomie mulai pilek dan batuk juga, padahal jadwalnya masi teratur. Lanjut dengan keadaan puyenk-puyenk and seakan-akan terkena timpukan bola salju di muka sehabis lecturenya Alfon. Dan keadaan tadi 'subuh' (Buat yg binun...tadi subuh aye ga bisa bobo, jadi zombie idup yg cuma terlelap 1.5 jam) yang bikin record insomnia parah pertama Ddee di NTU...semua semakin GJ. Breakdown... ayukk bertahan...pasang kuda-kuda.

Semakin parah karena kangen semakin merayap masuk. Menggoda pikiran tuk pulang. Ah..kangen, kangen semuanya. Dan semua semakin melo...

Physically, masi cukup kuat...psychologically, bertahan.

Lalu, datang berita melo lagi. Ah...kenapa tulang rusuknya belum bertemu? Satu kata yang menorehkan luka di hati. Namun juga bagaikan buah simalakama. Ga ada jawaban bedul atau sala. Subjektif, dan berdasarkan perasaan masing-masing.

Nah, justru kata perasaan ini yang berbahaya. Bikin susah makan, susah tidur, ga konsen belajar, senyum di luar sakit di dalam, maju sala...mundur pun kena.

Agh..susah sekali memahami makhluk Venus dan Mars yang kebetulan bernaung di bawah planet yang sama. Bikin melo....melo...and melo...

Yet, salut untuk sahabat-sahabat setia. Siap dengan telinga, mata, hati, ruang tuk berkeluh kesah.Bangga... bahkan untuk gua yang ga terlibat *hanya sebagai teman yang peduli, namun tak bisa berbuat apa-apa..setidaknya untuk saat ini* harus bersiap-siap buat sebuah standing ovation. What a lucky life you have!

Biarlah tulang rusuk masi belum ditemukan, namun setidaknya jiwanya sudah terisi.

Ah..sudahlah. Semua ini kisah yang bikin perasaan seorang asing, seorang teman, seorang sahabat, seorang wanita, dan seorang anak manusia semakin melo....seperti hujan yang menangisi bumi.

Sepertinya...semua sedang ber-melo ria... *Iya ga seh, langit?

Posted by Ddee at 1:38 AM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home